Cara Mengawinkan Ikan Koi
Sunday, August 20, 2017
Edit
Cara Mengawinkan Ikan Koi - Pastinya budidaya ikan koi sudah banyak ditemui dikalangan masyarakat Indonesia. Selain mempunyai bentuk yang lucu, ikan koi juga merupakan Ikan yang paling digemari alasannya warna dan coraknya yang menarik. Dalam hal ini, saya akan mencoba menjelaskan mengenai cara untuk mengawinkan Ikan koi. Tim siapa bisnis.com akan mengulas bagaimana mempersiapkan bak pemijahan ikan koi, bagaimana pemilihan induk yang tepat, bagaimana pelaksanaan pemijahan ikan koi.
Baca artikel menarik lainnya mengenai ikan koi: Cara budidaya ikan koi untuk usaha; Cara pemasaran ikan koi; Cara mengawinkan ikan koi; Tips budidaya ikan koi di aquarium; Cara membesarkan ikan koi; Cara membedakan ikan koi jantan dan betina; Kelebihan dan kekurangan budidaya ikan koi; Harga ikan koi.
banyak hal yang harus dipelajari dalam budidaya ikan koi, menyerupai cara menciptakan ikan koi bertelur, cara membedakan koi jantan dan koi betina, cara pemijahan ikan koi secara buatan, ciri ciri ikan koi bertelur, bentuk telur ikan koi dan masih banyak lagi ilmu yang harus dipelajari.
Baca artikel menarik lainnya mengenai ikan koi: Cara budidaya ikan koi untuk usaha; Cara pemasaran ikan koi; Cara mengawinkan ikan koi; Tips budidaya ikan koi di aquarium; Cara membesarkan ikan koi; Cara membedakan ikan koi jantan dan betina; Kelebihan dan kekurangan budidaya ikan koi; Harga ikan koi.
banyak hal yang harus dipelajari dalam budidaya ikan koi, menyerupai cara menciptakan ikan koi bertelur, cara membedakan koi jantan dan koi betina, cara pemijahan ikan koi secara buatan, ciri ciri ikan koi bertelur, bentuk telur ikan koi dan masih banyak lagi ilmu yang harus dipelajari.
Bagaimana mempersiapkan bak pemijahan?
Dalam mengawinkan ikan koi, yang pertama harus dilakukan yaitu menyiapkan bak khusus yang akan digunakan untuk proses pemijahan. Kolam harus dikeringkan dibawah terik matahari. Pintu masuk dan keluarnya air dipasang saringan untuk mencegah telur yang mungkin hanyut. Ukuran bak khusus ini bervariasi diadaptasi dengan postur badan dan jumlah Ikan koi indukan yang akan dikawinkan. Setidaknya luas minimal bak yang akan digunakan untuk pemijahan berukuran 3-6 m2 dan kedalaman air 50 cm. Syarat yang harus dipenuhi dalam pembuatan bak ini yaitu harus mendapat sinar matahari, kondisi lingkungannya damai dan kondusif dari segala macam gangguan. Pembuatan bak pemijahan sebaiknya didukung dengan bak penetasan dan bak perawatan benih.
Bagaimana pemilihan induk yang tepat?
Pemilihan ikan koi yang akan dijadikan indukan harus sudah dalam keadaan matang kelamin dan matang tubuh, selain itu syarat lain dilihat dari segi fisiknya yaitu sehat, prima, normal, tidak loyo, gerakannya anggun dan seimbang. Untuk indukan Ikan koi jantan paling baik berusia minimal 2 tahun dan indukan betina paling baik minimal berusia 3 tahun. Satu ekor induk betina sanggup dipasangkan dengan 2–3 ekor induk jantan. Untuk memperbesar peluang keberhasilan pemijahan, disarankan untuk tidak memakai induk yang paling manis alasannya keturunannya belum niscaya sebagus induknya, tetapi lebih baik menentukan induk yang mempunyai sifat-sifat unggul yang biasanya akan menurunkan sifat tersebut kepada anaknya.
Bagaimana pelaksanaan pemijahan?
Proses mengawinkan ikan koi dimulai dengan memasukkan ikan koi indukan ke bak pemijahan pada sore hari sekitar pukul 16.00 dan akan mulai memijah pada tengah malam. Induk betina akan berenang mengelilingi bak dan ketika ikan-ikan tersebut sudah cocok satu sama lain, maka biasanya ikan betina akan terus dibuntuti oleh ikan-ikan jantan dibelakangnya. Makin lama, gerakan berenang ikan-ikan ini akan semakin cepat dan semakin rapat dengan puncaknya yaitu ikan jantan akan menempelkan tubuhnya ke ikan betina. Hal ini akan menciptakan ikan betina mengeluarkan sel-sel telur sambil sesekali meloncat ke udara. Ikan-ikan jantan lalu menunjukkan respon dengan melepaskan sel-sel sperma. Pada ketika inilah akan terjadi proses pemijahan secara alami.
Sel-sel telur yang telah terikat dengan sel sperma selanjutnya akan melekat pada kakaban, sedangkan sel telur yang tidak mendapat sel sperma akan jatuh karam ke dalam kolam. Penempel telur Ikan koi sanggup memakai kakaban. Kakaban dibentuk dari ijuk yang dijepit dengan bilah bambu dan dipaku. Kakaban sanggup digunakan sebagai penempel telur yang digunakan untuk memijahkan ikan mas. Kakaban yang baik terbuat dari ijuk yang panjang dan rata, panjang 120 cm lebar 40 cm. Jumlah kakaban yang dibutuhkan diadaptasi dengan besar induk betina, biasanya 4-6 buah untuk setiap 1 kg induk betina.
Kakaban semoga sanggup mengapung disusun di atas sepotong bambu yang masih utuh. Diatas kakaban diberi bilah bambu dan diikat semoga kumpulan kakaban tidak tercerai-berai ketika pasangan induk memijah. Sebelum dipasang, kakaban dibersihkan, dicuci, dan dibilas semoga terbebas dari lumpur. Selain kakaban, daerah penempel telur sanggup juga memakai flora air menyerupai Hydrilla yang disusun atau penggalan tali rafia sebagai pengganti ijuk. Proses pemijahan pada ikan koi biasanya hanya berlangsung satu hari. Setelah itu pada keesokan pagi harinya segera induk dipisah dari telurnya alasannya jikalau terlambat telur sanggup habis dimakan induknya.
Untuk mencegah semoga telur-telur tersebut tidak terjangkit jamur, yang perlu dilakukan yaitu merendam semua telur tersebut kedalam larutan Malachyt green dengan konsentrasi 1/300.000 selama 15 menit untuk mencegah timbulnya serangan jamur. Ketika akan merendam telur-telur tersebut, kakaban sebaiknya digoyang-goyangkan sebentar untuk menghilangkan kotoran yang menutupi telur, lalu telur siap dipindahkan ke bak penetasan.