Ingin Buka Usaha, Anda Harus Mengetahui Perihal Produk Dan Taktik Produk
Friday, April 7, 2017
Edit
STRATEGI PRODUK
Pengertian Strategi Bisnis yaitu suatu taktik yang dilaksanakan oleh suatu perusahaan yang berkaitan dengan produk yang dipasarkannya. Strategi produk bahwasanya tidak hanya berkaitan dengan produk yang dipasarkan, akan tetapi berafiliasi pula dengan hal-hal atau atribut lain yang menempel pada produk tersebut contohnya bungkus, merek, label, dan sebagainya. Hal ini disebabkan lantaran pengertian produk itu meliputi hal-hal serta atribut tersebut diatas.
Produk yang dipasarkan atau dijual hendaknya produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga dengan demikian maka konsumen akan merasa puas. Hanya dengan kepuasan konsumen itulah perusahaan akan mendapat keuntungan. Kaprikornus kepuasan konsumen haruslah menjadi dasar utama bagi perancangan taktik produk. Dengan demikian produsen atau penjual harus menyediakan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen, bukan sebaliknya konsumen atau pembeli yang harus mengikuti keadaan dengan produk yang tersedia di pasar. Oleh karenanya kita sering mendengar ungkapan bahwa pembeli itu menyerupai raja.
Produk yang dipasarkan sanggup berupa sesuatu yang berujud mirip contohnya meja, kursi, sepeda motor, mobil, televisi, pakaian, perhiasan, makanan, minuman, dan sebagainya. Produk yang berujud tersebut biasanya kemudian disebut barang. Akan tetapi banyak pula perusahaan yang memasarkan produk yang tidak berujud contohnya universitas, Bank, Salon kecantikan, Bengkel Mobil, Rumah sakit, dan sebagainya. Produk yang tidak berujud biasanya disebut jasa atau service contohnya jasa kesehatan, jasa pendidikan, jasa keuangan, jasa reparasi, jasa kecantikan dan sebagainya.
Strategi produk yang telah dilaksanakan oleh suatu perusahaan haruslah selalu dievaluasi apakah atribut-atributnya betul-betul sudah cocok atau sesuai dengan selera serta keinginan konsumen yang mana keinginan dan selera ini akan selalu mengalami pergeseran serta perkembangan. Untuk keperluan penilaian tersebut maka kita terlebih dahulu harus sanggup memahami secara mendalam perihal banyak sekali konsep yang berkaitan dengan taktik produk itu, yaitu:
1. Pengertian Produk.
2. Atribut Produk.
3. Penentuan Posisi Produk.
4. Portofolio Produk.
5. Pengembangan Produk.
6. Daur Hidup Produk.
Dalam dunia bisnis yang semakin penuh persaingan maka perencanaan taktik produk menduduki posisi yang sangat menentukan terhadap keunggulan persaingan yang dimiliki oleh suatu perusahaan itu. Strategi produk yang tepat akan membuat kondisi bahwa: produk yang dipasarkannya itu akan sanggup menjual dirinya sendiri. Produk yang semacam itu akan banyak dicari orang atau konsumen dan pengusaha tidak perlu bersusah payah untuk memasarkannya.
Baca juga : Pemasaran langsung, pemasaran online dan pemasaran global
PENGERTIAN PRODUK
Pengertian produk tidak sanggup dilepaskan dengan kebutuhan atau need, lantaran produk merupakan sesuatu yang sanggup memenuhi kebutuhan manusia. Oleh lantaran itu, maka produk yaitu segala sesuatu yang diharapkan sanggup memenuhi kebutuhan insan ataupun organisaai.
Suatu perusahaan seringkali menjual atau memesarkan tidak hanya satu macam produk saja akan tetapi banyak macam produk yang dipasarkannya. Semakin banyak macam produk yang dipasarkannya akan lebih stabil lantaran apabila yang satu sedang surut yang lain masih sanggup menyangganya. Perusahaan yang berusaha memasarkan majemuk produk itu sering disebut menjalankan ”Product Portfolio” atau ”Portofolio Produk”.
Produk sanggup meliputi benda fisik, jasa, prestise, tempat, organisasi maupun idea. Terdapat 3 aspek dari produk yang perlu diperhatikan semoga memudahkan dalam mempelajari taktik produk, yaitu:
1. Produk Inti (Core Product).
2. Produk yang diperluas (Augmented Product).
3. Produk Formal (Formal Product).
1. Produk Inti
Produk inti merupakan manfaat inti yang ditampilkan oleh suatu produk kepada konsumen dalam memenuhi kebutuhan serta keinginannya. Misalnya yaitu ballpoint memilikim produk inti yang berupa kemampuannya untuk digunakan sebagai alat tulis, sedangkan surat kabar produk pada dasarnya bukan berupa huruf-huruf atau gambar-gambar yang ada melainkan berupa informasi atau informasi yang actual. Dalam membahas persoalan produk inti ini kita sanggup menghubungkannya dengan suatu konsep yang dikenal sebagai konsep “GENERIC PRODUCT” atau “ PANGKAL PRODUK”. Pamgkal produk merupakan manfaat utama atau pangkal manfaat dari suatu produk.
2. Produk yang diperluas (Augmented product)
Produk yang diperluas meliputi banyak sekali tambahan manfaat yang sanggup dinikmati oleh konsumen dari produk inti yang dibelinya. Tambahan manfaat itu sanggup berupa pemasangan instalansi, pemeliharaan, santunan garansi serta pengirimannya. Perluasan manfaat suatu produk sanggup dilakukan denagn memahami serta kemudian menerapkan suatu konsep yang disebut ”GENERIC KONSEP” atau ”PANGKAL KEBUTUHAN”. Pangkal kebutuhanatau generic need yaitu manfaat riil yang dibutuhkan dan diharapkan oleh pembeli terhadap produk yang dibelinya itu. Misalnya yaitu seorang konsumen obat, ternyata bukan hanya sekedar ingin membeli obat yang diharpakan sanggup menyembuhkan penyakitnya saja, akan tetapi konsumen masih mempunyai kebutuhan lain yang kadang kala justru dipandangnya cukup penting dalam membeli obat itu, contohnya status sosial tertentu atau gengsi.
3. Produk Formal
Produk formal yaitu produk yang merupakan “penampilan atau perwujudan” dari produk inti maupun ekspansi produknya. 5 komponen yang terdapat pada produk formal yaitu:
· Desain/ bentuk/ corak.
· Daya tahan/ mutunya.
· Daya tarik/ keistimewaan.
· Pengemasan/ bungkus.
· Nama merek/ merk name.
o Jenis- jenis atau pembagian terstruktur mengenai produk
Produk sanggup diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yaitu:
a. Berdasarkan daya tahan produk:
1. Barang tahan lama
Barang tahan usang yaitu barang yang berujud yang biasanya untuk digunakan dalam waktu lama. Misalnya televisi, almari es, mebel-mebel, mobil, dan sebagainya.
2. Barang tidak tahan lama
Barang tidak tahan usang yaitu barang berujud yang biasanya habis dikonsumsi satu kali pemakaian. Misalnya makanan, minuman, sabun, minyak wangi, dan sebagainya.
3. Jasa
Jasa yaitu produk yang tidak berwujud yang biasanya berupa pelayanan yang dibutuhkan oleh konsumen. Perusahaan yang memasarkan jasa antara lain Universitas, Rumah Sakit, Salon Kecantikan, dan sebagainya.
b. Berdasarkan tujuan pembeliaannya:
1. Barang konsumsi
Barang konsumsi yaitu barang yang dibeli oleh masyarakat untuk digunakan sendiri atau dikonsumsikan sendiri guna memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Barang konsumsi ini sanggup dibedakan menjadi beberapa jenis lagi, yaitu:
a) Barang kebutuhan pokok (Convenience goods).
Convenience goods ini sanggup dikatakan juga sebagai barang kebutuhan sehari-hari. Barang-batrang iini akan dibutuhkan oleh masyarakat setiap hari untuk kehidupannya sehari-hari. Kebutuhan ini mempunyai sifat yang berfrekuensi pembelian tinggi tetapi dalam jumlah yang kecil-kecil. Barang konvenian ini masih sanggup dibedakan lagi menjadi 3 yaitu:
b) Barang perhiasan (Shopping goods).
c) Barang mewah/special (specialty goods).
2. Barang industrial
Barang industrial yaitu barang yang dibeli oleh perorangan atau organisasi dengan tujuan untuk dipergunakan dalam menjalankan suatu bisnis dan untuk berusaha lagi. Dalam hal ini barang tersebut sehabis dibelinya sanggup eksklusif diperjualbelikan kembali atau mungkin harus diolah terlebih dahulu.
§ Bahan dasar dan suku cadang
§ Perlengkapan pabrik dan perusahaan
Barang industrial sanggup dibedakan menjadi beberapa macam yaitu :
a. Bahan Baku
Bahan baku merupakan kebutuhan pokok dari suatu industri yang akan menghasilkan suatu produk. Misalnya pabrik tapioka membutuhkan materi baku berupa ketela pohon, pabrik kain membutuhkan benang sebagai materi dasarnya dan sebagainya.
b. Bahan Pembantu
Sebagai pola untuk membuat baju diharapkan materi pembantu yang berupa benang jahit, kancing baju dan sebagainya.
c. Mesin-mesin peralatan
Perusahaan juga membutuhkan mesin-mesin serta peralatan guna melaksanakan proses produksinya.
d. Peralatan manajemen kantor
Perusahaan tentu saja juga akan membutuhkan alat-alat manajemen kantornya mirip mesin tulis, komputer, meja kursi, file cabinet, almari maupun hiasan dinding kantornya.
ATRIBUT PRODUK
Atribut produk yaitu suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin semoga produk tersebut sanggup memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan oleh pembeli. Apabila suatu produk mempunyai atribut atau sifat-sifat yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pembelinya maka produk tersebut akan dianggap cocok oleh konsumen. Atribut produk sanggup berupa sesuatu yang berujud atau tangible maupun sesuatu yang tidak berujud intangible. Atribut yang berujud sanggup berupa disain produk, bungkus, merek dan sebagainya. Sedangkan yang tidak berujud contohnya nama baik dan sudah populer dari perusahaan penghasil barang tersebut. Seringkali atribut yang tidak berujud ini terdapat pada angan-angan atau image konsumen terhadap nama merek yang diberikan terhadap produk itu.
- Konsep Produk
Konsep produk merupakan suatu pengertian atau pandangan konsumen terhadap suatu produk yang dibutuhkan dan diinginkannya. Konsumen akan mempunyai konsep atau pandangan tertentu terhadap suatu produk contohnya saja terhadap suatu barang yang berupa ”sepatu”.
- Desain Produk
Desain atau bentuk produk merupakan atribut yang sangat penting untuk mempengaruhi konsumen semoga mereka tertarik dan kemudian membelinya. Dalam praktik kita sanggup melihat bahwa desain produk dari merek yang satu berbeda dengan produk sejenis dengan merek yang lain.
- Bungkus atau Kemasan Produk
Seringkali pembeli mengambil keputusan untuk membeli suatu barang hanya lantaran kemasannya lebih menarik dari kemasan produk lain yang sejenis. Cara pengemasan/pembungkusan yang baik akan menguntungkan perusahaan lantaran banyak sekali hal antara lain :
a. Bungkus yang indah/menarik akan menambah hasrat unutk membeli.
b. Bungkus yang khas akan mempermudah pembeli mengingat produknya.
c. Bungkus yang baik akan melindungi kualitas (mutu) produk.
d. Memudahkan pengangkutan (transportasi).
e. Memudahkan penyimpanan dan penyusunan di rak toko (show room).
- Merek (Brand)
a. Nama merek (brand name) diharapkan untuk membedakan dalam memasarkan produk hasil produksi suatu pabrik dengan pabrik yang lain.
b. Trade Mark (merek dagang, simbul merek)
Trade mark yaitu sebagian dari merk yang dinyatakan dalam bentuk simbul atau logo, disain, warna atau abjad tertentu. Misalnya saja T Shirt merek Hammer memakai logo palu.
Merek sanggup digolongkan atas dasar beberapa hal yaitu :
a. Dasar pemilikan
Dengan ini merek digolongkan menjadi dua macam, yaitu :
1) Merek produsen yakni merek yang dipunyai oleh produsen
2) Merek distributor yaitu merek yang dipunyai oleh penyalur
b. Dasar geografis
berdasarkan penggolongan ini merek dibagi menjadi dua macam :
1) Merek nasional yaitu merek yang berlaku secara nasional
2) Merek internasional yang berlaku untuk internasional
3) Merek regional hanya berlaku untuk kawasan tertentu
c. Dasar pentingnya merek
Dengan dasar ini merek dibagi menjadi dua macam :
1) Merek primer yaitu merek untuk produk yang berkualitas tinggi dan biasanya untuk kepentingan promosi
2) Merek sekunder yaitu merek yang diciptakan untuk tujuan tertentu atau sering juga digunakan untuk menjual produk yang berkualitas rendah.
d. Dasar banyaknya produk yang memakai merek
Berdasarkan penggolongan ini merek dibedakan menjadi dua :
1) Merek individual yaitu merek untuk satu macam produk saja
2) Merek kelompok yaitu merek untuk beberapa produk (family brand), contohnya : Merek ABC, selain untuk merek watu baterai juga untuk merek kecap, sabun dan sirup.
Keuntungan memakai merek
Keuntungan penggunaan merek bagi penjual yaitu :
- Memudahkan untuk memproses pesanan
- Mendapat proteksi terhadap ciri khas produk
- Mengetahui kesetiaan pembeli terhadap produknya
- Merek yang bisa sanggup membantu membangun gambaran perusahaan
- Membantu stabilitas harga
- Mengurangi perbandingan harga bagi pembeli
- Menimbulkan loyalitas pembeli terhadap produk kita
Keuntungan pemakaian merek bagi pembeli ada beberapa macam contohnya :
- Memudahkan pembeli dalam mengenal mutu produk
- Menimbulkan keseragaman mutu produk yang bermerek
- Melindungi konsumen, lantaran produsennya jelas
- Ada kecenderungan produsen meningkatkan kualitas produknya
- Label
Label yaitu kepingan dari sebuah produk yang berupa keterangan/penjelasan mengenai barang tersebut atau penjualnya. Label sanggup dibedakan tiga macam yaitu :
- Brand Label
Brand label yaitu label yang semata-mata sebagai merk (merek). Contoh pada tepi kain tertera goresan pena : TETERON, TETREX.
- Grade Label
Grade label yaitu label yang memperlihatkan tingkatan mutu (kualitas) tertentu dari suatu produk.
- Descriptive Label (Imformative Label)
Descriptive Label yaitu label yang menggambarkan perihal cara penggunaan, formula atau kandungan isi, pemeliharaan, hasil kerja dari suatu produk dan sebagainya.
PENENTUAN POSISI PRODUK
Seperti telah dibahas di muka bahwa atribut produk terdiri dari atribut-atribut teknis dan atribut nonteknis. Konsumen akan menentukan produk yang disukainya atas dasar pengamatannya terhadap atribut yang ada pada produk-produk yang ditawarkan oleh para bisnisman di pasar.
Kemampuan manajemen menentukan posisi produknya di pasar merupakan faktor yang turut besar lengan berkuasa terhadap kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Dalam menentukan posisi produk manajemen harus memperhatikan produk-produk lainnya, terutama produk pesaing potensial.
Adapun cara menguasai atau mengenal peta posisi produk ada beberapa cara yaitu :
- Perlu mengetahui atribut yang mayoritas yang menjadi pertimbangan konsumen dalam menentukan produknya.
- Perlu mengetahui posisi atribut produk kita dibandingkan dengan atribut yang sama dari produk pesaing.
- Perlu mengetahui jumlah penjualan dan pangsa pasar produk bagi produknya.
- Perlu mengetahui kedudukan produk dan produk pesaing di pasaran yang sama.
PORTOFOLIO PRODUK (PRODUCT PORTFOLIO)
Dalam analisa portofolio produk kita menganalisa kehidupan produk untuk seluruh produk yang dipasarkan oleh perusahaan secara bantu-membantu dalam satu analisa. Dalam analisa portofolio produk ini tahap-tahapnya ada 4 macam yaitu :
1. Tahap Anak Bawang (Under-Dog)
2. Tahap Tanda Tanya (Question Mark)
3. Tahap Bintang (Star)
4. Tahap Sapi Perah (Cash Cow)
keempat tahap tersebut sanggup digambarkan sebagai berikut :
1. Tahap Anak Bawang merupakan suatu tahap yang memperlihatkan keadaan atau posisi suatu produk yang sedang diperkenalkan oleh suatu perusahaan mirip halnya tahap perkenalan dalam analisa daur hidup produk. Produk yang berada posisi ini yaitu produk yang potensi pasarnya masih rendah (karena memang belum nampak lantaran gres diperkenalkan di pasar) dan kemampuan perusahaan untuk mengeksploitasinyapun juga masih rendah. Apabila suatu ketika produk tersebut ternyata berhasil memperlihatkan potensinya sehingga potensi pasarnya meningkat maka produk itu akan menduduki posisi yang di atasnya yaitu ”Tanda Tanya”.
2. Posisi tanda tanya atau ”question mark” merupakan kondisi di mana potensi pasar produk itu sudah cukup tinggi tetapi pengusaha tidak atau belum meningkatkan kemampuannya untuk mengeksploitasikannya, sehingga kemampuannya masih rendah.
3. Posisi bintang memang sesuai dengan namanya yaitu suatu produk yang pada ketika itu menduduki bintang lapangan. Produk yang sedang dalam posisi bintang ini akan menyenangkan pengusaha yang memasarkannya, akan tetapi juga akan banyak diincar para lawan bisnisnya atau pesaing-pesaing bisnisnya untuk direbutnya. Posisi ini pada umumnya masih akan diharapkan pengeluaran kas yang cukup tinggi guna mempertahankan posisi bintang itu dari gangguan pesaing-pesaingnya.
4. Posisi Cash Cow atau ”sapi perah” merupakan posisi di mana produk tersebut dalam kedudukan mirip itu maka akan menyumbangkan keuntungan yang sangat tinggi kepada perusahaan.
§ Strategi untuk Setiap Posisi Bisnis
Pedoman Strategi dalam Portofolio Produk
BINTANG | TANDA TANYA |
- Ekspansi - Upaya menguasai pasar - Pemasaran yang proaktif - Promosi - Menjaga kualitas - Peningkatan pelayanan - Publisitas | - Investasi berat - Penelitian & pengembangan - Rekayasa teknik - Menembus pasar - Perbaiki desain produk - Keluar dari bisnis (apabila tidak berhasil) |
SAPI PERAH | ANAK BAWANG |
- Memelihara pasar - Ciptakan produk baru - Mencari bisnis baru | - Mengurangi kapasitas dan disalurkan ke produk lain - Introduksikan produk baru - Cari market niche - Hit and Run - Keluar dari bisnis |
PENGEMBANGAN PRODUK BARU DAN PLC
PENGEMBANGAN PRODUK BARU
Pengembangan produk gres atau penciptaan produk gres merupakan kiprah yang sering terlupakan. Mereka lupa bahwa produk yang sedang jaya itu suatu ketika akan sanggup memudar kejayaannya. Pada ketika salah satu ataupun beberapa produk yang sedang dipasarkan itu berada pada tahap ”kedewasaan” dalam daur hidupnya atau menduduki posisi ”sapi perah” dalam portofolio produknya, maka pengusaha haruslah mulai memanfaatkan keuntungan yang diperolehnya dari produk yang berada pada tahap tersebut di atas untuk menyebarkan pandangan gres penciptaan produk gres atau New Product Development. Penciptaan produk gres ini bahwasanya meliputi 3 hal yaitu :
- Produk yang sama sekali baru
- Perubahan desain (redesign) dan
- Pembungkusan (packaging)
Penciptaan produk yang sama sekali gres yang belum pernah ada merupakan persoalan yang paling kompleks dan mengandung resiko yang paling besar pula. Pengusaha juga perlu secara periodik memikirkan untuk mengubah bentuk atau desain produknya. Hal ini untuk mengantisipasi kejenuhan pasar maupun untuk memperbaharui model semoga selalu tampak ”up to date”.
Bungkus merupakan sesuatu yang cukup penting pula dalam membuat produk baru. Seringkali konsumen justru tertarik pada produk yang mempunyai bungkus yang lebih menarik daripada produk yang sama tetapi bungkusnya jelek.
Strategi pengembangan produk baru, dalam hal ini ada dua cara yang sanggup ditempuh oleh perusahaan untuk mendapat produk gres yang dimaksud. Cara pertama yaitu melalui perolehan (acquistion), yaitu dengan cara membeli suatu perusahaan, atau suatu hak patent, ataupun dengan lisensi untuk memproduksi produk yang semula dihasilkan oleh perusahaan lain. Sedangkan cara yang kedua yaitu dengan jalan menyebarkan produk gres (new product development) melalui pembentukan kepingan penelitian dan pengembangan produk dalam perusahaan yang bersangkutan. Produk gres sanggup diartikan sebagai berikut :
a. Produk orisinil yaitu betul-betul produk baru
b. Produk yang disempurnakan
c. Produk yang dimodifikasi dan
d. Produk dengan merek baru
Produk gres yang ditawarkan ke pasar ada yang berhasil dengan gemilang dan ada pula yang gagal. Alasan-alasan kegagalan suatu produk di pasar pada umumnya yaitu sebagai berikut :
a. Eksekutif tingkat tinggi mungkin memaksakan gagasan produk baru, walaupun berdasarkan hasil riset produk tersebut tidak menguntungkan untuk dikembangkan.
b. Gagasan produk baik, tetapi pengestimasiannya terlalu tinggi.
c. Produk yang dihasilkan/dirancang tidak sesuai dengan yang direncanakan.
d. Strategi pemasarannya tidak tepat, yaitu tidak dibarengi dengan iklan yang efektif dan kemungkinan harga ditetapkan terlalu tinggi.
e. Biaya pengembangan produk terlalu tinggi dari yang diperkirakan dan para pesaing menyerang balik dengan lebih gencar.
Dalam masa depan pengembangan produk gres yang berhasil ketika ini, belum tentu akan berhasil di masa depan, lantaran hal-hal di bawah ini :
a. Kekurangan gagasan produk gres yang penting
b. Pasarnya mungkin terpecah-pecah, lantaran tajamnya persaingan
c. Meningkatnya kendala, baik yang berasal dari peraturan pemerintah maupun yang berasal dari norma sosial
d. Mahalnya proses pengembangan produk baru
e. Kekurangan modal. Oleh lantaran itu perusahaan tidak mengadakan inovasi, tetapi hanya modifikasi atau perubahan produk
f. Pendeknya umur siklus produk yang berhasil tersebut atau dengan kata lain produk cepat menjadi kuno (out of date)
§ Langkah-langkah Pokok Pengembangan Produk Baru
Pengembangan produk gres itu diawali dari pencetusan pandangan gres atau gagasan, penyaring ide, pengujian taktik pemasaran yang sesuai, analisis bisnis, pengembangan produk, pengujian pasar dan kesannya sampailah pada langkah komersialisasi bagi produk yang berhasil. Secara skematis langkah-langkah tersebut sanggup digambarkan sebagai berikut :
§ Penciptaan Ide atau Gagasan
Untuk menyebarkan produk gres dimulai dari mencari gagasan-gagasan baru. Gagasan harus banyak dicetuskan akan tetapi kesannya hanya satu gagasan harus banyak dicetuskan akan tetapi kesannya hanya satu gagasan produk yang akan dipilih. Yaitu gagasan yang paling baik dan menguntungkan. Kelapukan gagasan-gagasan produk gres sanggup digambarkan sebagai berikut :
Sumber-sumber gagasan produk gres harus selalu digali dan sumber utamanya yaitu sebagai berikut :
1. Sumber intern, di sini bisa berasal dari ilmuwan yang dimiliki oleh perusahaan dan karyawan.
2. Dari pelanggan, ini bisa diperoleh dengan jalan mengadakan riset konsumen dan kelompok sasaran.
3. Dari pesaing, yaitu dengan cara membeli produk pesaing yang sejenis, kemudian mencermatinya atau mempelajari iklan-iklan pesaing.
4. Penyalur dan pensuplai. Penjual yaitu orang yang paling erat dengan konsumen, termasuk di dalamnya penyalur dan pensuplai. Karena dekatnya inilah membuat mereka banyak memperoleh informasi dari konsumen mengenai keadaan produk perusahaan dan mengenai seharusnya untuk produk tersebut.
5. Sumber lain, mirip majalah dagang, ekspo dagang, forum pemerintah, konsultan produk, biro iklan, perusahaan riset pemasaran dan lain-lain.
§ Penyaringan Gagasan
Dalam tahap ini perusahaan harus sedapat mungkin menghindari dua jenis kesalahan, yaitu kesalahan-kesalahan di bawah ini :
1. Drop-error, yaitu kesalahan yang terjadi lantaran perusahaan melepaskan suatu gagasan yang ternyata kemudian merupakan gagasan bermutu.
2. Go-error, yaitu kesalahan yang terjadi lantaran perusahaan memperkenalkan suatu gagasan yang buruk dikembangkan atau dikomersialisasikan.
Tujuan utama dari penyaringan gagasan ini yaitu untuk mengetahui dan menyingkirkan gagasan-gagasan yang kurang baik atau kurang menguntungkan sedini mungkin. Oleh karenanya direktur haruslah sudah menyediakan formulir standar yang telah terisi mengenai keadaan-keadaan calon produk baru, adanya formulir ini akan memudahkan panitia produk gres untuk menganalisisnya. Pada formulir itu antara lain memuat hal-hal sebagai berikut :
- Penjelasan perihal produk
- Pasar target yang akan dituju
- Persaingan yang mungkin akan muncul
- Taksiran besarnya pasar
- Taksiran harga produk, biaya dan lamanya pengembangan
- Taksiran biaya pengolahan dan tingkat laba
§ Pengembangan Konsep Produk Baru
- Gagasan produk yaitu suatu gagasan akan kemungkinan adanya suatu produk yang oleh perusahaan dilihatnya sendiri untuk ditawarkan kepada pasar.
- Konsep produk yaitu suatu versi gagasan yang terinci dan yang dinyatakan dengan penuh arti dilihat dari segi konsumen.
- Citra produk yaitu gambaran khas yang dilihat oleh konsumen dari suatu produk konkret atau produk potensial.
Berdasarkan dari pengertian gagasan produk, konsep produk dan gambaran produk dapatlah disimpulkan bahwa bahwasanya yang dibeli konsumen yaitu konsep produknya bukan gagasan produk tersebut.
§ Pengujian Konsep Produk
Dalam hal ini produk sanggup disajikan dalam bentuk simbolis atau fisik. Pengujian ini dilakukan dalam sekelompok konsumen target yang tepat. Pengujian ini sebaiknya dilengkapi pula dengan menyatakan kepada konsumen dilengkapi pula dengan menanyakan kepada konsumen perihal tanggapannya terhadap produk gres tersebut.
§ Pengembangan Strategi Pemasaran
Pernyataan taktik pemasaran terdiri dari tiga kepingan yaitu :
1. Menjelaskan perihal : ukuran, struktur, sikap pasar-sasaran, penentuan posisi produk yang direncanakan, penjualan, pangsa pasar dan keuntungan yang ingin dicapai pada tahun pertama.
2. Menjelaskan perihal harga, taktik distribusi, dan anggaran pemasaran untuk tahun pertama.
3. Menjelaskan perihal penjualan dan target keuntungan dalam jangka panjang dan taktik marketing mix yang direncanakan dalam waktu yang ditetapkan.
§ Analisis Bisnis
Dalam analisis bisnis ini manajemen harus menelaah hal-hal yang berkaitan dengan biaya, penjualan dan proyeksi keuntungan untuk menenutkan apakah mereka berhasil mencapai target perusahaan. Manajemen harus memperkirakan penjualan, apakah berdasarkan asumsi penjualan ini sanggup menghasilkan keuntungan yang memuaskan bagi perusahaan.
§ Pengembangan Prototipe
Pada tahap inilah akan membutuhkan investasi yang besar untuk membuat prototipe produk secara riil. Prototipe yang baik mempunyai beberapa kriteria di bawah ini :
1. Konsumen memandangnya sebagai penjelmaan atribut pokok yang dijelaskan didalam pernyataan konsep produk
2. Dapat bekerja secara kondusif pada kondisi dan pemakaian normal.
3. Dapat diproduksi dengan biaya produksi yang dianggarkan
§ Pengujian Pasar (Test Market)
Pengujian pasar yaitu tahap di mana produk dan pemasaran diintroduksikan ke dalam lingkungan pasar yang lebih realistik. Dari pengujian pasar inilah pemasar akan memperoleh pengalaman dalam memasarkan produknya, mencari masalah-masalah yang mungkin akan timbul dan menemukan di mana informasi yang lebih banyak dibutuhkan sebelum mengeluarkan biaya yang besar untuk pengenalan secara besar-besaran. Dalam pengujian pasar inipun sanggup untuk menguji kegiatan pemasaran yang menyeluruh pada produk tersebut (penentuan posisi produk, distribusi, harga, merek, kemasaran, maupun besarnya anggaran).
§ Komersialisasi
Empat keputusan yang lazim untuk melaksanakan tahap komersialisasi meliputi :
- Pengaturan Waktu (Timing)
Produk bisa diperkenalkan jikalau produk usang sudah habis atau sudah kuno (jika sebagai pengganti).
- Penentuan Tempat (Stategi Geografi)
Untuk menentukan geografi sanggup digunakan kriteria penilaian sebagai berikut :
- Potensi pasar, apakah pasarnya cukup luas
- Reputasi perusahaan di kawasan tertentu
- Biaya jalan masuk distribusi
- Mutu serta riset untuk kawasan tertentu
- Pengaruh suatu kota atau penetrasi pasar
- Penentuan Calon Sasaran Pembeli
Calon pembeli yang ideal harus meliputi empat ciri khas sebagai berikut :
- Merupakan penganut dini suatu produk (innovator)
- Merupakan konsumen potensial dari produknya
- Memuji produk dan mempengaruhi orang semoga mau membeli
- Dapat dicapai dengan biaya rendah
Arah pengembangan produk baru
Tiap perusahaan dihadapkan dengan empat pilihan arah pengembangan produkbaru, mirip yang digambarkan dalam tabel di bawah ini:
(1) Strategi : Line Extension(Existing merk ? Existing product category)
Strategi ini yaitu yang paling sederhana, mudah dan resikonya paling rendah untuk perusahaan. Intinya yaitu meluncurkan merk yang sama dalam kategori yang sama, dengan format yang berbeda, contohnya meluncurkan kemasan baru, varian rasa baru, teknologi baru, dll. Diharapkan dengan tambahan jenis baru, konsumen punya lebih banyak pilihan dalam mengkonsumsi merk yang sama.
(2) Strategi : Brand Extension(Existing merk - New product category)
Strategi ini dipilih bila perusahaan ingin memanfaatkan nama besar sebuah brand.Dengan meluncurkan merk yang sama ke dalam kategori produk yang berbeda,minimal biaya iklan dan promosi untuk menanamkan brand awareness dan brand preferences bisa ditekan. Walaupun sepertinya ini taktik yang punya banyak keuntungan, resikonya cukup besar. Bila ternyata merk di kategori gres ini gagal,dampaknya bisa dirasakan oleh kategori sudah lebih dulu mapan, antara lain kepercayaan pedagang dan konsumen terhadap merk menjadi berkurang.
(3) Strategi : Multibrands(New merk ? Existing product category)
Strategi multibrands digunakan apabila perusahaan ingin masuk ke dalam segmen yang selama ini belum tergarap oleh merk yang ada dalam kategori produk yang sama.Resiko ketidakberhasilan merk gres kecil pengaruhnya terhadap merk yang sudahlebih dulu mapan. Sisi negatifnya yaitu kanibalisasi antar brand, lantaran bersainguntuk memperebutkan masakan ringan manis dalam pasar yang itu-itu saja. Untuk memperkecil resikokanibalisasi, diferensiasi antar merk harus terang bagi konsumen.
(4) Strategi : New Brands(New merk ? New product category)
Strategi ini yaitu kebalikan dari merk extension. Strategi New brands menggambarkan situasi dimana perusahaan masuk ke kategori produk gres dengan nama merk yang sama sekali berbeda. Biasanya taktik ini dipilih apabila tidak satupun merk yang tersedia di perusahaan sesuai untuk kategori gres tersebut.Kelemahan taktik ini yaitu dari segi biaya. Pembinaan merk yang gres dalam kategori yang gres harus dimulai dari nol.
DAUR HIDUP PRODUK (PRODUCT LIFE CYCLE)
Setiap produk bahwasanya akan mempunyai siklus perputaran terhadap kehidupannya. Setiap produk itu bahwasanya sanggup kita ikuti perkembangan hidupnya mirip insan saja, yaitu mempunyai tahap-tahap anak-anak, kemudian tumbuh bermetamorfosis remaja kemudian menjadi cukup umur kemudian surut menjadi renta dan kesannya meninggal.
Adapun tahap-tahap perkembangan daur hidup suatu produk besreat tingkat keuntungan yang diperoleh dari masing-masing tahap sanggup kita ikuti dari grafik sebagai berikut.
1. Tahap Perkenalan
Tahap yang paling awal dari masa hidupnya suatu produk dimulai dari suatu tahap yang disebut sebagai tahap perkenalan atau introduction.
Ciri khusus tahap ini yaitu pertumbuhan penjualan yang lamban dan labanya masih rendah atau terkadang rugi. Rendahnya keuntungan atau kerugian itu disebabkan lantaran harus menutupi biaya promosi dan distribusi yang tinggi, padahal tingkat penjualan masih relatif rendah. Mengapa tahap ini membutuhkan biaya promosi dan distribusi yang tinggi lantaran :
a. Penyampaian informasi kepada konsumen harus intensif, lantaran produk baru
b. Untuk mendorong calon konsumen sebanyak-banyaknya semoga bersedia mencoba produk baru
c. Untuk memperoleh distribusi melalui toko-toko pengecer
2. Tahap Pertumbuhan
Tahap berikutnya yaitu tahap pertumbuhan, di mana pada tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap perkenalan yang berhasil. Tahap ini ditandai oleh adanya jumlah penjualan yang meningkat terhadap produk tersebut, itulah sebabnya kemudian disebut sebagai tahap perkembangan atau tahap pertumbuhan (growth). Tahap ini juga dinyatakan oleh adanya garis yang menanjak pesat dari grafik siklus kehidupan produk tersebut.
Pada tahap ini ditandai atau mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a. Para pemakai awal mengadakan pembelian ulang dan diikuti oleh pembeli-pembeli potensial.
b. Tingkat keuntungan tinggi, sehingga menarik pesaing masuk dalam bisnis. Pesaing biasanya membuat produk dengan ciri khas.
c. Harga tetap atau naik sedikit, lantaran naiknya undangan dengan pesat.
d. Biaya promosi tetap atau sedikit naik untuk melawan pesaing atau mendidik pasar.
e. Penjualan meningkat secara tajam, sehingga jumlah keuntungan besar.
f. Biaya produksi per unit turun berkat imbas kurva pengalaman.
Pada dasarnya suatu perusahaan ingin mencapai pertumbuhan pasar secepat mungkin. Untuk tujuan ini ada beberapa taktik yang sanggup digunakan yaitu :
a. Penyempurnaan mutu, model dan ciri khas produk baru.
b. Memasuki segmen pasar dan jalan masuk distribusi yang baru.
c. Perusahaan mengalihkan pesan iklannya dari sekedar kesadaran konsumen menjadi keyakinan dan pembelian produk gres oleh konsumen.
d. Menurunkan harga, untuk menarik pembeli yang peka terhadap perubahan harga.
3. Tahap Kedewasaan
Tahap ini memperlihatkan adanya masa kejenuhan di mana masyarakat atau konsumen sudah jenuh sehingga akan menjadi sukar untuk meningkatkan penjualan produk tersebut. Pada masa cukup umur ini tingkat pertumbuhan menjadi sangat kecil, masih berkembang akan tetapi sangat rendah dan tidak setinggi mirip pada tahap sebelumnya yaitu tahap pertumbuhan. Pada tahap ini periklanan dan promosi dagang diintensifkan, anggaran R & D ditambah dengan maksud semoga menemukan produk dengan versi yang lebih baru. Manajer produk harus sudah mulai mengadakan persiapan untuk mempertimbangkan strategi-strategi yang gres dalam hal ini sebagai berikut :
a. Modifikasi Produk
Dalam hal ini manager produk harus mempertimbangkan kembali perihal mutu produk, ciri khas produk, gaya atau corak produk. Modifikasi produk ini dilakukan semoga menarik pemakai gres dan penggunaan yang lebih besar.
b. Modifikasi Pasar
Dalam hal ini manajer harus mencari pemakai baru, menambah segmen pasar, meningkatkan pemakai yang sudah ada dan menentukan kembali posisi produknya.
c. Modifikasi Marketing Mix
Misalnya, menurunkan harga dengan impian menarik konsumen gres dan pelanggan dari pesaing. Atau meningkatkan periklanan dan promosi penjualan yang lebih menarik dengan jalan memperlihatkan undian atau sayembara.
4. Tahap Penurunan
Tahap yang terakir yaitu tahap penurunan atau ”Decline”. Dalam tahap ini masyarakat sudah tidak lagi menyenangi produk tersebut sehingga penjualan akan segera merosot tajam. Hal ini akan terjadi apabila pengusaha tidak bisa lagi mempertahankan produknya pada tahap kedewasaan.
Mengapa penjualan dalam tahap ini turun, ada beberapa faktor yang memungkinkannya, diantaranya :
- Faktor kemajuan teknologi
- Faktor perubahan selera konsumen
- Faktor ketatnya persaingan dalam negeri dan atau luar negeri
Menurunnya penjualan berarti juga menurunnya laba, sehingga banyak perusahaan akan keluar dari pasar pada tahap ini. Dalam kenyataan bisnis tidak semua produk mengalami tahap-tahap mirip dalam daur hidup produk itu, oleh lantaran itu beberapa hebat mengkritik perihal teori daur hidup ini. Kritikan-kritikan para hebat tersebut sebagai berikut :
a. Lamanya tahap itu berbeda-beda untuk banyak sekali industri dan sulit menentukan tahap mana perusahaan ketika ini berada, sehingga mengurangi kegunaan konsep ini untuk perencanaan.
b. Pertumbuhan produk tidak selalu harus berbentuk abjad ”S”.
c. Perusahaan sanggup mempengaruhi bentuk kurva pertumbuhan melalui penemuan produk dan penataan kembali posisinya, serta meluaskan dengan banyak sekali cara.
d. Sifat persaingan yang dikaitkan dengan masing-masing tahap siklus hidup berbeda-beda bagi setiap industri.
Sumber Artikel
Gitosudarmo,Indriyo.Manajemen Pemasaran,Edisi Pertama-Yogyakarta; BPFE,1994
Swatha,Basu. Azas-azas Marketing,Edisi Tiga-Yogyakarta; Liberty,1996
www.SWA_co_id Kolom Pemasaran Branding,September 2004