Inti Dilema Ekonomi



Inti Masalah Ekonomi – Yuk mengenal sedikit mengenai inti dari kasus ekonomi. Ekonomi merupakan materi kajian ihwal upaya insan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas, dihadapkan dengan sumber (saran) ekonomi yang terbatas. Keadaan timpang tersebut dinamakan kelangkaan (scarcity). Kelangkaan dialami dialami oleh umat manusia, baik perseorangan, kelompok kecil (rumah tangga, perusahaan), maupun masyarakat secara menyeluruh. Oleh sebab itu. Kelangkaan sanggup dipandang sebagai sumber segala kasus ekonomi.

Hampir setiap hari kebutuhan insan sanggup dipenuhi dengan banyak sekali sarana. Sebaliknya, hampir setiap sarana sanggup dipakai memenuhi beberapa kebutuhan. Maka kasus ekonomi yang dihadapi insan menjadi semakin rumit. Manusia senantiasa dihadapkan kepada banyak sekali pilihan ekonomi, ibarat produksi, distribusi, dan konsumsi. 

 Yuk mengenal sedikit mengenai inti dari kasus ekonomi Inti Masalah Ekonomi

Jadi, orang mempelajari ilmu ekonomi sebab dua hal berikut ini.
>Kebutuhan insan tidak terbatas jumlahnya.
>Alat alat pemenuhan kebutuhan atau sumber daya ekonomi terbatas jumlahnya

Dari kedua kenyataan tersebut timbullah inti duduk masalah ekonomi, yaitu bagaimana dengan sumber sumber yang jumlahnya terbatas orang sanggup memenuhi kebutuhan kebutuhan hidup yang banyak dan beraneka ragam. Inti dari duduk masalah itu dihadapi baik oleh perorangan, keluarga, maupun oleh perusahaan atau koperasi, bahkan oleh bangsa sebagai keseluruhan dan oleh dunia internasional.

Kebutuhan insan yang tidak terbatas
Kebutuhan insan yang beranekan ragam dan belangsung terus menerus. Manusia merasa belum puas walaupun satu kebutuhan terpenuhi sebab biasanya akan diikuti oleh kebutuhan lain yang kurang pokok atau kebutuhan sekunder. Misalnya, orang yang sudah sanggup makan, lalu ingin sanggup berpakaian yang lebih baik. Orang yang belum mempunyai rumah ingin mempunyai rumah sendiri. Akan tetapi, begitu rumah sudah terbeli, timbul impian untuk mempunyai kendaraan, dan seterusnya.

Orang tidak akan merasa puas sebab kebutuhannya tidak terbatas. Kebutuhan insan akan bertambah terus, baik macam, jumlah, maupun mutunya. Penyebabnya antara lain pertambahan penduduk, kemajuan teknologi, taraf hidup yang semakin meningkat, keadaan lingkungan, dan tingkat kebudayaan insan yang semakin meningkat.

Terbatasnya sumber daya
Untuk memenuhi kebutuhan, insan memerlukan alat alat pemenuhan kebutuhan, yaitu barang dan jasa. Barang dan jasa meruakan sumber daya ekonomi yang jumlahnya terbatas atau langka. Langka artinya jumlahnya relatif sedikit dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan manusia. Misalnya ialah minyak bumi yang jumlahnya terbatas dan permintaannya semakin meningkat.

Memang ada beberapa barang yang tersedia dalam jumlah yang melimpah, sehingga tidak ada duduk masalah bagaimana mendapat sebanyak yang dibutuhkan. Misalnya ialah udara, sinar matahari, pasir. Barang barang tersebut yang jumlahnya melimpah disebut barang bebas. Barang bebas tidak dipersoalkan dalam ilmu ekonomi.

Kebanyakan barang yang dibutuhkan untuk hidup kita, juga sumber daya yang diharapkan untuk menghasilkan jumlahnya terbatas atau langka. Barang yang demikian disebut barang ekonomi.
Untuk menghasilkan barang dan jasa perlu usaha, yaitu produksi. Untuk produksi perlu mencurahkan tenaga, pikiran, dan waktu. Usaha produksi juga memerlukan faktor faktor produksi, antara lain materi bahan dasar dan alat alat, mesin mesin, pabrik, serta uang. Sumber sumber daya terdiri atas sumber sumber alam (tanah, air, hutan, air, materi tambang, dan sebagainya), sumber daya manusia/tenaga kerja. Segala macam alat buatan insan yang membantu dalam proses produksi (gedung, mesin, alat alat, materi bahan) dan modal, serta pengusaha / kewirausahaan. Sumber sumber daya ini disebut sebagai faktor faktor produksi sebab diharapkan dalam proses produksi yang menghasilkan barang dan jasa. Akibat keterbatasan barang dan jasa, mendorong insan melaksanakan pemilihan. Manusia sanggup memilih kebutuhan yang harus dipenuhi lebih dulu dan gres memenuhi kebutuhan berikutnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel